Fakta atau Mitos: Banyak Makan Telur Bikin Bisulan?
Artikel - Metro Hospitals Group
27 Februari 2024 pukul 17.12 WIB
Fakta atau Mitos: Banyak Makan Telur Bikin Bisulan?
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang baik dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh.
Namun, sebagian individu enggan untuk mengonsumsi telur karena dianggap dapat menyebabkan munculnya bisulan. Lantas, apakah benar telur bisa bikin bisulan? Jawab nya tidak. Itu hanya MITOS.
Furunkel atau bisul adalah peradangan pada folikel rambut yang dapat menimbulkan gejala berupa munculnya benjolan merah yang berisi nanah pada kulit dan terasa nyeri. Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut.
Pada dasarnya, bakteri tersebut sering ditemukan pada permukaan kulit dan lapisan dalam hidung, bakteri Staphylococcus aureus bisa menginfeksi tubuh jika terdapat luka gores atau gigitan serangga pada permukaan kulit yang menjadi pintu masuk bakteri tersebut ke dalam tubuh.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul, yaitu :
- Terpapar bahan kimia beracun yang dapat mengiritasi lapisan kulit.
- Kurang menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan di sekitar.
- Kurangnya asupan nutrisi tubuh.
- Kontak langsung dengan penderita bisul.
- Terdapat luka terbuka yang mengalami infeksi.
- Menderita diabetes.
- Sedang menjalani perawatan kemoterapi.
- Menderita masalah kulit lain, seperti scabies atau eksim.
- Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita gangguan autoimun.
Hubungan antara Alergi Telur dengan Risiko Munculnya Bisul
Alergi telur sendiri merupakan kondisi yang terjadi karena sistem imun tubuh menganggap protein yang terkandung di dalam telur sebagai zat berbahaya. Akibatnya, sistem imun tubuh melepaskan histamin sebagai bentuk perlindungan tubuh dari zat berbahaya tersebut sehingga memicu munculnya gejala-gejala yang merupakan reaksi alergi, seperti ruam merah hingga gatal-gatal pada kulit.
Saat muncul reaksi alergi tersebut, penderita alergi telur mungkin akan sering menggaruk kulitnya. Jika digaruk secara berlebihan, hal tersebut dapat menimbulkan luka pada kulit yang menjadi pintu masuk bagi bakteri dan memicu terjadinya infeksi. Hal inilah yang dapat meningkatkan risiko munculnya bisul pada kulit.