Benarkah Ayah Penentu Jenis Kelamin Anak?
Artikel - Metro Hospitals Group
5 April 2024 pukul 11.33 WIB
Benarkah Ayah Penentu Jenis Kelamin Anak?
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma pria yang membuahi sel telur.
Hampir tiap pasangan memiliki peluang sama, yaitu 50 persen kemungkinan memiliki anak laki-laki dan juga 50 persen kemungkinan mendapatkan anak perempuan.
Mengenal Kromosom Penentu Jenis Kelamin
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma laki-laki yang bertemu kromosom dari sel telur wanita. Selain jenis kelamin, kromosom juga menentukan ciri-ciri fisik manusia seperti warna mata, rambut, hingga tinggi badan.
Kombinasi kromosom X dan kromosom Y membentuk jenis kelamin laki-laki, sedangkan kombinasi dua kromosom X membentuk jenis kelamin wanita. Tiap sel sperma akan mengandung antara satu kromosom X atau satu kromosom Y. Sementara tiap sel telur wanita mengandung satu kromosom X. Saat terjadi pembuahan, sperma-sperma yang mengandung kromosom X maupun Y secepatnya bergerak menuju sel telur. Namun hanya ada satu sperma dengan salah satu kromosom yang akan bersatu dengan sel telur dan menjadi janin.
Bayi laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma manakah (X atau Y) yang lebih dulu mencapai sel telur. Jika sperma dengan kromosom Y berhasil terlebih dahulu mencapai sel telur, maka janin akan berkromosom XY, sehingga Anda akan mengandung bayi laki-laki. Namun jika sperma dengan kromosom X lebih dulu bertemu sel telur, maka janin akan berkromosom XX dan menjadi bayi perempuan.
Mitos Seputar Penentu Jenis Kelamin Bayi
Banyak anjuran untuk melakukan hal tertentu jika Anda ingin memiliki anak laki-laki atau perempuan. Padahal saran-saran tersebut belum tentu terbukti secara medis. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Lebih banyak mengonsumsi makanan tertentu.
Wanita yang mengonsumsi makanan tinggi kalsium, magnesium, potasium atau vitamin tertentu dianggap lebih berpeluang untuk memiliki anak perempuan. Ada juga anggapan bahwa wanita yang banyak mengonsumsi makanan asin dan daging lebih berpeluang mengandung bayi laki-laki. Tapi, asumsi-asumsi ini belum terbukti secara ilmiah.
Padahal untuk tetap sehat dan supaya pembuahan terjadi dengan baik, wanita sebaiknya mengonsumsi aneka jenis makanan. Membatasi konsumsi makanan tertentu dan lebih banyak mengonsumsi makanan lain membuat Anda berisiko kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
2. Melakukan hubungan seksual dengan posisi dan waktu tertentu.
Berhubungan seksual dengan posisi pria di atas, dianggap akan membuat Anda lebih berpeluang untuk memiliki anak perempuan. Sementara berhubungan seksual dengan posisi berdiri akan lebih memungkinkan Anda memiliki bayi laki-laki.
Ada juga yang menyarankan untuk berhubungan seksual saat paling mendekati masa subur atau ovulasi jika ingin memiliki bayi laki-laki. Di waktu tersebut, vagina dan cairan pada leher rahim berada pada kondisi basa atau alkali, sehingga lebih memungkinkan sperma berkromosom Y bertahan. Jika ingin bayi perempuan, dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual lebih jauh dari masa ovulasi.
Faktanya, secara ilmiah, posisi hubungan seksual tertentu tidak berpengaruh terhadap jenis kelamin bayi yang akan dikandung. Begitu juga dengan pemilihan waktu sekitar masa subur atau ovulasi untuk melakukan hubungan seks. Justru jika salah menghitung masa subur akan membuat peluang pasangan untuk memiliki bayi menjadi lebih kecil.