Mengenal Jenis dan Fungsi Lemak dalam Tubuh

Artikel - Metro Hospitals Group

27 Februari 2024 pukul 13.59 WIB

Mengenal Jenis dan Fungsi Lemak dalam Tubuh

Lemak merupakan zat dengan energi tertinggi, yang dapat memberikan energi sebanyak 9 kkal lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein yang berjumlah 4 kkal. Berbicara tentang lemak pasti sering dikaitkan dengan kadar kolesterol. Perlu diketahui bahwa tidak semua lemak berbahaya. Apa saja jenis lemak dan fungsinya dalam tubuh?

Lemak Tak Jenuh
Jenis lemak ini dapat ditemukan dalam bentuk cair di temperatur ruang. Asam lemak tak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah, menurunkan peradangan dan menstabilkan ritme jantung.

Lemak tak jenuh terbagi lagi menjadi dua jenis:
1. Lemak tak jenuh tunggal, membantu mempertahankan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Asam lemak tak jenuh tunggal bisa ditemukan pada: minyak zaitun dan kanola, alpukat, kacang-kacangan (seperti almon, hazelnut, dan kacang pecan) serta biji-bijian (seperti biji labu dan biji wijen)
2. Lemak Tak jenuh Ganda, membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Jenis lemak ini banyak ditemukan di makanan yang ditanam, seperti buah-buahan dan sayuran, serta juga dapat ditemukan dalam minyak sayur.

Lemak Jenuh
Lemak ini memiliki fungsi untuk mengubah LDL yang berukuran kecil menjadi ukuran yang lebih besar sehingga tidak dapat menembus pembuluh darah. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Jenis kolesterol ini dianggap dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2. Jenis lemak jenuh bisa ditemukan pada: daging merah, produk daging olahan, seperti sosis, produk susu (seperti mentega atau es krim), kue kering berbasis tepung, dan makanan cepat saji.

Lemak Trans
Lemak ini biasanya terdapat dalam jumlah sedikit pada makanan, seperti pada daging dan produk susu. Selain itu, sebagian besar lemak trans dapat ditemukan dalam makanan yang digoreng.

Makanan yang digoreng mengandung lemak trans karena minyak sayur yang dipakai untuk menggoreng mengalami proses hidrogenasi parsial yang menghasilkan lemak trans pada makanan tersebut. Hidrogenasi parsial lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat serta menurunkan kadar kolesterol baik. Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Lemak trans dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Asupan lemak trans direkomendasikan tidak lebih dari 2% energi yang didapat dari makanan.