Mudah Kesemutan? Bahaya Gak Ya

Artikel - Metro Hospitals Group

13 Mei 2024 pukul 17.22 WIB

Mudah Kesemutan? Bahaya Gak Ya?

Kesemutan atau parestesia merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa kebas atau mati rasa yang disertai rasa seperti tertusuk jarum. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di tangan dan kaki.

Meski terlihat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, kondisi ini tidak dapat disepelekan karena bisa saja menjadi tanda adanya penyakit tertentu.

Mengenal Penyebab Kesemutan
Kesemutan ada yang bersifat sementara dan berkepanjangan (parestesia kronis), tergantung penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa penyebab kesemutan berdasarkan sifatnya:

1. Penyebab Kesemutan Sementara
Kesemutan sementara terjadi akibat adanya tekanan di bagian tubuh tertentu dalam waktu lama. Hal ini membuat aliran darah ke saraf menjadi terhambat, sehingga terjadilah kesemutan.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kesemutan yang bersifat sementara:
- Duduk bersila dalam waktu lama
- Penggunaan sepatu yang terlalu kecil
- Tidur dengan posisi kepala menindih lengan
- Frostbite (radang dingin)
- Cedera atau sakit saraf
- Penyebab kesemutan sementara lainnya adalah Sindrom Raynaud. Sindrom ini dapat memengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, terutama ujung jari tangan dan kaki.

2. Penyebab Kesemutan Berkepanjangan
Kesemutan berkepanjangan bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan tertentu yang sedang dialami. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat memicu terjadinya kesemutan berkepanjangan:
- Diabetes
- Gangguan ginjal
- Stroke
- Neuropati
- Tumor otak
- Radang sendi
- Kanker tulang belakang
- Multiple sclerosis
- Carpal tunnel syndrome
- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, antibiotik, dan obat imunoterapi.

Cara Mengatasi Kesemutan
Jika kesemutan sering terjadi dan berkepanjangan, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Dan bisa juga dilakukan beberapa jenis pemeriksaan penunjang seperti tes darah, tes elektromiogram (EMG), pemeriksaan cairan serebrospinal, MRI, dan biopsi.

Setelah diagnosis ditetapkan, dokter akan merekomendasikan hal-hal yang perlu di lakukan dan mungkin pemberian obat-obatan.

Secara umum, kesemutan bisa dihindari dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menekan saraf dan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti:
- Berolahraga secara rutin
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mengonsumsi makanan bernutrisi
- Menjaga berat badan ideal