Mengenal Apa itu Stockholm Syndrome
Artikel - Metro Hospitals Group
13 Maret 2024 pukul 08.43 WIB
Mengenal Apa itu Stockholm Syndrome
Stockholm Syndrome adalah suatu gangguan psikologis, di mana korban penculikan, penyekapan, dan penyanderaan memiliki rasa kasih sayang dan empati terhadap pelaku. Sindrom ini bisa jadi muncul karena korban penculikan ingin meningkatkan peluang atau kesempatan untuk bertahan hidup, dan salah satu caranya adalah dengan bersimpati pada pelaku yang menculiknya.
Stockholm Syndrome diperkenalkan oleh seorang kriminolog, Nils Bejerot, berdasarkan kasus perampokan bank yang terjadi pada 1973 di Stockholm, Swedia. Dalam kasus ini, para sandera justru membentuk ikatan emosional dengan para pelaku meski telah disekap selama 6 hari.
Sekarang ini, Stockholm Syndrome tidak hanya terjadi pada korban penculikan. Lebih luas dari itu, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang terjebak dalam toxic relationship, seperti KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pelecehan pada anak dibawah umur.
Mekanisme pertahanan diri Stockholm Syndrome ini dilakukan oleh korban ini semata-mata hanya untuk melindungi diri dari konflik, kejadian traumatis, ancaman, dan berbagai perasaan negatif lainnya (gelisah, takut, stres, marah, dan sebagainya).
Cara Menangani Stockholm Syndrome
Tidak ada pengobatan khusus bagi penderita Stockholm Syndrome. Namun, psikiater akan menggunakan beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengatasi situasi traumatis, seperti peresepan obat antiansietas untuk mengatasi kecemasan yang dialami.
Selain itu, psikoterapi juga akan dilakukan untuk menangani Stockholm Syndrome. Dalam psikoterapi, penderita akan diajarkan untuk mengatasi pengalaman traumatiknya.
Tujuan akhir dari semua penanganan Stockholm Syndrome adalah untuk menyadarkan penderita bahwa yang mereka rasakan terhadap pelaku hanyalah metode pertahanan diri.