Mengenal Tentang Autisme

Artikel - Metro Hospitals Group

5 April 2024 pukul 11.44 WIB

Mengenal Tentang Autisme

Pengertian Autisme
Autis atau biasa disebut autism spectrum disorder adalah sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour. Tanda seseorang menunjukkan gejala gangguan autis biasanya dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir. Namun, tidak sedikit juga yang sudah mengidap autis sejak lahir.

Gangguan Autisme
Umumnya, gangguan autisme dapat dilihat sejak usia anak-anak. Berikut ini adalah ciri-ciri dari gangguan autisme :
1. Mengalami masalah sosial
Seperti lebih suka bermain sendiri, berinteraksi dengan orang lain hanya untuk mencapai tujuannya, kontrol emosi yang buruk hingga menghindari kontak fisik dari sosialnya.

2. Sulit Berkomunikasi
Pengidap autis biasanya mengalami kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Beberapa orang akan dapat berbicara sedikit atau tidak bisa berbicara sama sekali.

3. Menunjukkan minat atau perilaku yang tidak biasa
Seperti memiliki rutinitas tertentu yang dibuat olehnya, menyukai hingga terobsesi dengan suatu benda.

4. Gejala lainnya
Seperti perilaku yang hiperaktif, adanya tindakan impulsive, tindakan agresi, self-harm, memiliki rasa takut atau tidak takut yang berbeda dengan orang normal lainnya.

Faktor-Faktor Autis
Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga penyebab seseoarang mengidap autis.
1. Jenis kelamin
Penelitian membuktikan bahwa pengidap autis cenderung lebih banyak pada laki-laki, karena adanya perbedaan pada perkembangan otak antara laki-laki dan wanita. Namun ketika wanita mengidap autis, gejalanya kemungkinan terlihat lebih berat.

2. Faktor keturunan
Autis akan cenderung terjadi pada mereka yang memiliki keluarga atau orang tuanya mengidap autis. Misalnya, salah satu orang tua mengidap autis, maka anaknya akan berpotensi mengidap autis.

3. Efek samping alkohol atau obat
Dokter menemukan bahwa Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol dan obat-obatan berlebihan, berpotensi memiliki anak autis.

4. Mengidap penyakit tertentu
Penyakit tersebut antara lain mengidap down-syndrome, gangguan kronis pada otak seperti cerebral palsy serta distrofi otot.

5. Bayi lahir prematur
Meski belum banyak terjadi, dokter menyatakan kelahiran prematur atau kelahiran dini dapat mengalami autis.

Terapi Autisme
Beberapa terapi untuk pengidap autis yaitu:
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)/Terapi perilaku kognitif
Dalam terapi CBT, pengidap autis akan diajari untuk memahami dan mengidentifikasi pikiran, perasaan perilaku mereka. Terapi CBT membantu mereka untuk mengelola kecemasan, mengenali emosi orang lain dan mengatasi situasi sosial dengan lebih baik.

2. Applied Behavior Analysis (ABA)
ABA atau analisis perilaku terapan adalah terapi yang dirancang untuk memunculkan atau mengubah perilaku positif pada pengidap autis Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem penghargaan. Setiap perubahan atau perilaku positif yang muncul, akan diberikan penghargaan.

3. Social Skills Training (SST)
Terapi SST bagi sebagian orang pengidap autis tidak mudah. Sebab, dalam terapi ini mengharuskan mereka untuk banyak berinteraksi dengan banyak orang. Sedangkan, tidak semua pengidap autis dapat berinteraksi dengan orang. Oleh karena itu, bagi beberapa orang autis, terapi ini adalah tantangan sulit bagi mereka ketika menjalaninya.