Mengenal Donor Darah dan Syarat Menjadi Pendonor Darah

Artikel - Metro Hospitals Group

26 Januari 2024 pukul 13.52 WIB

Mengenal Donor Darah dan Syarat Menjadi Pendonor Darah

Donor darah adalah kegiatan mendonorkan atau menyumbangkan darah secara sukarela. Donor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang memerlukan tambahan darah, seperti penderita trauma berat yang kehilangan banyak darah, anemia, talasemia, hemofilia, hingga leukemia.

Tujuan donor darah adalah untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan. Prosedur ini berada di bawah pengawasan Palang Merah Indonesia (PMI) dan telah dijamin keamanannya dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Tidak semua orang bisa melakukan donor darah. Adapun beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk melakukan donor darah yaitu:

- Berusia 17–60 tahun bagi yang baru pertama kali mendonorkan darah.

- Sedang dalam kondisi sehat, baik jasmani maupun rohani.

- Pendonor yang berusia 60 tahun atau lebih dari 65 tahun perlu mendapatkan perhatian khusus.

- Tekanan darah normal, yakni 100/70–150/80 mmHg.

- Suhu tubuh berkisar antara 36,6 C – 37,5 C

- Denyut nadi berkisar antara 50–100 kali per menit.

- Berat badan minimal 45 kg.

- Kadar hemoglobin normal, sekitar 12,5–17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.

- Bersedia mendonorkan darah secara sukarela, dibuktikan dengan mengisi formulir persetujuan.

- Jarak waktu dari donor terakhir minimal 3 bulan.

Manfaat Donor Danah Bagi Kesehatan Tubuh

Melakukan donor darah secara rutin dapat memberikan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Adapun berbagai manfaat donor darah yaitu:

1. Mengurangi Kadar Kolesterol

Donor darah dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Jika kadar kolesterol terkontrol, maka risiko penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri (aterosklerosis) akan berkurang, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Donor darah secara rutin dapat membuat jantung berdetak lebih stabil dan teratur. Apabila sirkulasi darah lancar, maka organ tubuh juga akan berfungsi dengan baik. Di samping itu, rutin mendonorkan darah juga dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker. Bahkan, kadar zat besi dalam darah bisa lebih stabil dengan rutin mendonorkan darah.

3. Meningkatkan Produksi Eritrosit Baru

Sel darah merah baru dapat mengangkut oksigen dengan lebih efektif ke seluruh organ tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat. Manfaat ini bisa diperoleh karena selama menjalani donor darah, sel darah merah dalam tubuh akan berkurang. Kemudian, untuk mengganti sel darah merah yang hilang tersebut, sumsum tulang akan memproduksi eritrosit dan hemoglobin baru yang lebih sehat.

4. Deteksi Dini Penyakit

Sebelum melakukan donor darah, setiap pendonor dapat menjalani pemeriksaan kesehatan secara gratis. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebagai upaya untuk mendeteksi beberapa penyakit menular serius, seperti malaria, sifilis, hepatitis B dan C, hingga HIV. 

Tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum donor darah adalah untuk memastikan bahwa pendonor dalam kondisi sehat. Namun, jika selama pemeriksaan ditemukan adanya penyakit, maka deteksi dini ini akan membantu penderita mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.

5. Membantu Menjaga Kesehatan Mental

Tidak hanya memelihara kesehatan tubuh secara fisik, rutin melakukan donor darah juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental. Pasalnya, pendonor akan merasa termotivasi untuk menjalani hidup yang lebih sehat sekaligus membantu orang lain, mengingat bahwa setiap tetesan darah sangat berarti bagi orang yang membutuhkan. Sering melakukan kegiatan atau hal yang positif juga bisa membuat kondisi mental menjadi lebih sehat.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Setelah Donor Darah

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan setelah donor darah yaitu:

- Membatasi aktivitas fisik yang berat, setidaknya selama 5 jam setelah donor darah.

- Lepaskan plester penutup bekas luka jarum suntik minimal 4–5 jam setelah donor darah.

- Hindari konsumsi alkohol setidaknya sampai 24 jam ke depan.

- Hindari mengonsumsi minuman panas.

- Hindari berdiri dalam waktu lama di bawah sinar matahari.

- Memperbanyak asupan air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang bersamaan dengan darah.

- Hindari merokok, setidaknya selama dua jam setelah donor darah.

- Mengonsumsi makanan penambah darah yang mengandung zat besi, tembaga, asam folat, serta vitamin A, B2, C, dan E.