Seberapa Penting Medical Check Up?

Artikel - Metro Hospitals Group

6 Maret 2024 pukul 14.25 WIB

Seberapa Penting Medical Check Up?

Medical Check Up (MCU) yang dilakukan secara rutin dapat membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis potensi masalah kesehatan yang mungkin muncul. MCU tidak hanya pemeriksaan fisik oleh dokter, akan tetapi menggunakan landasan metode deteksi dini dan bervariasi sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan keluarga.

Bagi lansia dan orang yang memiliki indikasi atau faktor risiko penyakit tertentu, MCU sangat penting. Namun, orang yang sehat juga tetap perlu menjalaninya. Jenis pemeriksaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Manfaat Medical Check Up (MCU)
Selain membantu dalam menentukan status kesehatan secara keseluruhan. MCU juga dapat memberi kesempatan untuk berbicara dengan dokter tentang keluhan kesehatan yang dirasakan.

Adapun beberapa manfaat MCU, yaitu:
1. Memeriksa kemungkinan adanya penyakit, sehingga bisa mendapat perawatan lebih awal.
2. Mengidentifikasi masalah apa pun yang mungkin menjadi masalah medis di masa depan.
3. Memperbarui imunisasi atau vaksinasi yang kamu perlukan.
4. Melacak setiap perubahan dalam kesehatan fisik.
5. Menentukan apakah tes lebih lanjut kamu butuhkan.
6. Sebagai pemeriksaan awal sebelum operasi atau prosedur pengobatan medis lain.

Jenis Medical Check Up (MCU)
Pemilihan jenis MCU biasanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan dalam MCU, yaitu:
1. Pemeriksaan Fungsi Jantung (Ekokardiografi/EKG)
Tujuannya adalah untuk memeriksa kondisi, struktur, dan fungsi jantung.

2. Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan dengan sinar X yang bertujuan untuk memeriksa adanya penyakit lewat foto atau gambar. Beberapa penyakit yang bisa diketahui melalui pemeriksaan ini adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru, serta gangguan tulang dan sendi.


3. Pemeriksaan Laboratorium
Ada beberapa jenis tes yang bisa dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium, yaitu:
- Pemeriksaan hematologi, untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan hal-hal lain seputar darah.
- Pemeriksaan urine, untuk memeriksa warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, dan darah.
- Pemeriksaan feses, dilakukan dengan memeriksa warna dan konsistensi feses atau tinja.

4. Pemeriksaan Kolesterol, termasuk salah satu pemeriksaan penting karena kolesterol tinggi dapat memicu berbagai masalah serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol dikatakan normal di bawah 200 mg/dL.

5. Pemeriksaan Kadar Gula Darah, dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam sebelumnya. Kadar gula darah normal adalah 70-100 mg/dL. Jika kadarnya 100-125 mg/dL, dapat dikatakan bahwa kamu berada pada kondisi pradiabetes. Sementara itu, jika kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL, kamu dinyatakan mengalami diabetes.

6. Pemeriksaan Fungsi Hati, dilakukan dengan mengecek kadar enzim dan protein dari sampel darah yang diambil. Ini penting untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver (jika memiliki riwayat)

7. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Berikut ini beberapa jenis tes untuk memeriksa fungsi ginjal:
- Ureum atau blood urea nitrogen (BUN), untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah. Ini adalah sisa zat metabolisme protein.
- Tes urine, untuk mendeteksi adanya protein atau darah dalam urine.
- Laju filtrasi glomerulus, untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
- Kreatinin darah, untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal.

8. Pap Smear
Pap Smear adalah pemeriksaan kesehatan khusus wanita untuk melakukan skrining terhadap penyakit kanker serviks. Biasanya, pemeriksaan ini perlu dilakukan sejak wanita berusia 21 tahun dengan status seksual yang aktif.
Jika wanita dalam kondisi yang sehat, maka skrining perlu dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Setelah usia lebih dari 30 tahun, skrining ini direkomendasikan setiap lima tahun sekali hingga memasuki usia 65 tahun.
Setelah memasuki 65 tahun ke atas, pemeriksaan ini tidak lagi dianjurkan secara rutin.

9. Skrining Prostat
Pemeriksaan lain dalam medical check up adalah pemeriksaan kesehatan prostat bagi pria yang telah memasuki usia 50 tahun. Namun, jika kamu memiliki riwayat keluarga terhadap penyakit kanker prostat, maka pemeriksaan ini perlu dilakukan lebih awal saat usia memasuki 40 tahun.

Hal yang Perlu Dilakukan setelah Medical Check Up
Setelah menjalani medical check up, aktivitas seperti biasa boleh dilakukan. Hasil pemeriksaan biasanya akan diinformasikan lebih lanjut oleh dokter atau petugas medis yang melayani.

Tergantung pada hasilnya, pemeriksaan lebih lanjut bisa jadi dibutuhkan. Namun, jika hasil dinilai cukup baik, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan kesehatan rutin dan menjalani gaya hidup sehat. Meski merasa sehat, sangat penting untuk menjalani medical check up secara berkala.