Apa Itu Penyakit Antraks?
Artikel - Metro Hospitals Group
7 November 2023 pukul 10.32 WIB
Apa Itu Penyakit Antraks?
Mengenal Penyakit Antraks
Antraks adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Dalam bahasa Yunani, Antraks bermakna "batubara" dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.
Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit Antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.
Penyebab Antraks
Bakteri Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks normalnya hidup di tanah. Jenis bakteri ini bisa dengan mudah menyerang dan menginfeksi hewan pemakan rumput, seperti domba, kuda, sapi, dan kambing.
Bakteri tersebut nantinya akan menyebar dan menular dari hewan ke manusia saat seseorang menyentuh bulu atau kulit hewan yang telah terinfeksi, maupun mengonsumsi daging hewan yang kurang matang atau menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.
Berdasarkan cara penyebarannya, penyebab antraks dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Antraks Kulit
Seseorang yang memiliki luka terbuka pada permukaan kulit bisa dengan mudah terpapar bakteri penyebab antraks. Bakteri tersebut bisa berasal dari bulu, kulit, daging, maupun daging hewan yang telah terinfeksi.
2. Antraks Pencernaan
Antraks pada pencernaan yang muncul saat seseorang mengonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi. Bakteri akan memasuki saluran pencernaan dan menginfeksi saluran cerna sejak 1 hingga 7 hari setelah paparan terjadi.
3. Antraks Pernapasan
Seseorang bisa terkena antraks pernapasan apabila menghirup spora yang berasal dari bakteri antraks, misalnya saat sedang memproses kulit atau bulu dari hewan ternak. Infeksi biasanya baru akan berkembang setelah 7 hari sampai 2 bulan setelah paparan terjadi.
Gejala Antraks
Gejala antraks tidak sama pada setiap orang yang bergantung pada cara infeksi bakteri ke dalam tubuh. Beberapa gejala antraks berdasarkan cara penularannya adalah sebagai berikut:
1. Antraks Kulit
Muncul banyak benjolan pada permukaan kulit yang diikuti dengan rasa gatal. Benjolan paling sering terlihat pada area leher, lengan, dan wajah. Benjolan bisa berubah menjadi borok dengan warna kehitaman dan tidak disertai rasa nyeri.
2. Antraks Pencernaan
Gejala antraks yang menyerang saluran pencernaan atau antraks gastrointestinal yaitu mual dan ingin muntah, sulit menelan, tenggorokan terasa sakit, penurunan nafsu makan, sakit perut, demam, sakit kepala, dan adanya benjolan pada bagian leher. Saat kondisi memburuk, pengidap bisa mengalami diare bahkan buang air besar berdarah.
3. Antraks Pernapasan
Tanda dan gejala awal dari antraks yang menyerang saluran pernapasan mirip dengan penyakit flu biasa, seperti tubuh demam, nyeri saat menelan, nyeri pada otot, dan tubuh mudah mengalami kelelahan. Beberapa gejala lanjutannya yaitu sesak napas hingga mengalami syok. Antraks pernapasan juga bisa mengakibatkan peradangan pada selaput otak dan bagian saraf tulang belakang atau meningitis.
Pencegahan Antraks
Penyakit antraks bisa dicegah dengan mudah, caranya tentu saja menghindari berbagai faktor yang meningkatkan risiko atau menjadi penyebabnya, seperti:
- Memastikan daging yang hendak dikonsumsi sudah dibersihkan dan dimasak hingga matang sepenuhnya.
- Melakukan vaksin antraks, terlebih jika berada di kawasan risiko penularan masalah kesehatan ini.
- Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak yang terinfeksi penyakit antraks.