Mengapa Durasi Puasa Berbeda di Setiap Negara

Artikel - Metro Hospitals Group

19 Maret 2024 pukul 16.08 WIB

Mengapa Durasi Puasa Berbeda di Setiap Negara

Pada bulan puasa, setiap muslim wajib menahan haus dan lapar selama satu bulan dari fajar, hingga matahari terbenam. Namun, seperti yang diketahui bahwa di beberapa negara memiliki durasi waktu puasa yang berbeda. Ada yang hanya berdurasi 9 jam dan ada pula yang lamanya hingga 20 jam. Apa yang menyebabkan demikian? Simak penjelasan berikut ini.

1. Patokan Waktu Puasa adalah Fenomena Alam
Karena patokan untuk melakukan ibadah puasa adalah terbitnya fajar, hingga tenggelamnya matahari. Selama itu juga, semua Muslim wajib menahan haus dan lapar. Maka dari itu, lama puasa setiap orang di tiap negara dapat berbeda satu sama lain.

Lalu, apa yang menyebabkan pergantian waktu di suau daerah dapat berbeda? Pada dasarnya, hal ini disebabkan oleh gerakan bumi yang disebut rotasi dan revolusi. Gerakan-gerakan ini dipengaruhi oleh putaran bumi dan juga matahari. Dengan begitu, lamanya sinar matahari dapat timbul di suatu daerah dapat berbeda, layaknya juga waktu shalat.

2. Cara Rotasi dan Revolusi Memengaruhi Durasi Puasa
Rotasi bumi terjadi karena perputaran dari bumi terhadap porosnya. Bumi akan terus berotasi terhadap orbitnya, sehingga memengaruhi terjadinya siang dan malam. Saat sinar matahari menyinari suatu bagian bumi, maka hal tersebut disebut siang hari, Jika sedang tidak mendapatkannya, maka malam hari yang terjadi. Lalu, revolusi bumi adala gerakan bumi saat memutari matahari yang dapat memengaruhi lamanya siang dan malam. Hal tersebut yang dapat membedakan durasi puasa di setiap negara.

Meski begitu, semakin lama puasa yang dilakukan, maka semakin banyak pahala yang didapatkan. Di sisi lain, hal tersebut juga dapat meningkatkan iman jika dilakukan tanpa ada rasa paksaan.
Tentu saja, puasa yang dilakukan secara rutin juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Maka dari itu, cobalah untuk memaksimalkan hal tersebut disertai dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga rutin. Namun, untuk perencanaan lebih lanjut jika puasa yang dilakukan lebih dari 20 jam, perencanaan gizi dari dokter mungkin perlu dilakukan.